Sabtu, 24 Oktober 2009

LATIHAN SERAKBOLA

[sport] Latihan Sepakbola

Aris Setiawan
Mon, 13 Sep 1999 18:07:52 -0700

> Agaknya sekarang saya sedikit memahami, kenapa persepakbolaan di tanah air
> mempunyai prestasi yang sangat memprihatinkan. Tulisan ini bukan merupakan
> kritik atau kecaman, tetapi merupakan hasil kontemplasi yang mungkin bisa
> dipikirkan kemudian. Tidak ada sedikit pun keinginan di hati kami untuk
> menyinggung pihak-pihak yang berkepentingan di dunia persepakbolaan.
>
> Seperti kita tahu, sepakbola adalah olahraga yang sangat merakyat di
> Indonesia, sehingga hampir sebagian besar orang Indonesia gemar akan
> olahraga ini (yang sebagian kecil, termasuk saya, tidak). Karena sangat
> merakyat, maka banyak sekali yang ingin bermain sepakbola.
>
> Namun ini adalah suatu kontradiksi, olahraga paling populer di tanah air
> ternyata prestasinya sangat memble. Jangankan bertanding di kelas dunia,
> di
> kelas regional pun masih keteter dibanding negara tetangga. Sangat jauh
> memperhatikan permainan sepakbola nasional, dibandingkan misalnya dengan
> Liga Inggris yang begitu cantik, menarik serta penuh teknik sepakbola dan
> strategi yang canggih.
>
> Mengapa terjadi kontradiksi seperti itu? Bukankah seyogyanya karena
> sepakbola populer di Indonesia, maka banyak yang ingin bermain sehingga
> bisa
> dijaring pemain-pemain berbakat? Tetapi nyatanya tidak begitu,
> persepakbolaan Indonesia masih kalah jauh dibanding negara-negara lain.
>
> Menurut saya, salah satu faktor yang sangat menentukan prestasi olahraga
> adalah konsep latihan (training) itu sendiri. Di dunia sepakbola nasional
> (apalagi lokal), yang disebut dengan latihan sepakbola lebih sering hanya
> "bermain sepakbola". Latihan sepakbola hanya dianggap sekedar berkumpul,
> tendang2 bola sebentar lalu langsung "bermain sepakbola" sebelas lawan
> sebelas di lapangan.
>
> Bisa dibayangkan, dalam satu kali "bermain sepakbola", berapa kali
> rata-rata
> seorang pemain menendang bola? Mungkin hanya 10-20 kali saja, dan semakin
> "berbakat" seseorang, dia akan semakin menonjol, tetapi bagi yang "kurang
> berbakat" akan semakin tertinggal. Karena dilatih untuk "bermain
> sepakbola",
> maka teknik sepakbola pun tidak berkembang.
>
> Apakah pola latihan seperti itu yang terjadi di "football clinic" negara
> maju?
>
> Di Indonesia, jarang sekali pemain-pemain sepakbola dilatih teknik bermain
> sepakbola yang baik dan benar, seperti latihan menendang bola, latihan
> mengoper bola, latihan menggiring bola, latihan "one-touch football",
> latihan footwork dll. Padahal di negara-negara lain, latihan-latihan dasar
> seperti itu merupakan menu utama dalam suatu latihan sepakbola. Paling
> tidak, dengan latihan dasar, para pemain bisa latihan menendang bola 100
> kali, menggiring bola 50 kali dan mengoper bola 50 kali, bahkan mungkin
> lebih. Latihan seperti ini akan sangat meningkatkan kualitas teknik pemain
> sepakbola.
>
> Bahkan di "football clinic", terutama buat anak-anak, mereka ditekankan
> untuk latihan dasar teknik sepakbola, seperti: menendang, mengoper,
> menggiring serta penguasaan bola. Belum ada "bermain sepakbola" beneran,
> paling kalau ada pun mereka bertanding 3 lawan 3 atau 5 lawan 5, sehingga
> mereka bisa lebih intensif berlatih penguasaan bola, pengoperan serta
> footwork skill-nya.
>
> Yang lebih memprihatinkan lagi adalah bahkan latihan fisik hampir
> ditinggalkan sepenuhnya, sehingga fisik pemain sepakbola Indonesia
> rata-rata
> sangat lemah dan mempunyai napas yang pendek. Terkecuali pemain-pemain
> tertentu yang mempunyai talent dan fisik yang sangat baik.
>
> Salam Bola,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar